IBU ADALAH MALAIKAT KU
Menetes air mata ini seketika, saat aku mengingat wajahnya yang mungkin kini semakin menunjukkan tanda-tanda bahwa ia telah bertambah tua. Menyadari bahwa selama ini mungkin aku belum bisa membuatnya bahagia. Alih-alih bahagia, aku justru dulu menjadi orang yang selalu membuatnya sering terluka. Ya, aku dan ibu memang dulu sering saling melempar kata. Tak sadar bahwa itulah yang selalu membuat kita saling menggoreskan luka di dada.
Seringkali kita tak bertegur sapa selama beberapa hari. Ketika semua yang kau ingin aku lakukan tak sejalan dengan apa yang aku ingini, maka hanyalah amarah yang akan kau dapati. Atau kemudian aku melampiaskan segala rasa tidak puasku dengan memilih pergi. Tapi tak pernah sekalipun kau lelah menghadapi anakmu ini yang dadanya selalu dipenuhi dengan emosi. Bahkan seringkali kau lebih memilih untuk mengalah agar kita tak terus-terusan saling menyakiti. Tersadarlah aku, betapa banyak dosa yang ternyata telah melekat di diri ini.
![]() |
Add caption |
Ibu Suatu ketika datang sebuah musibah. Aku dengan segala ketidak tahuanku akhirnya terjatuh dalam sebuah masalah. Aku yang selalu acuh tak acuh terhadap semua nasihatmu akhirnya merasakan penyesalan. Saat aku sadar bahwa semua yang kau selalu katakan semata-mata adalah untuk kebaikan. Entah karena beratnya masalah atau mungkin karena aku yang masih terlalu muda, tapi saat itu aku benar-benar merasakan luka. Maaf Ibu, walau kau tak pernah menunjukkannya, tapi aku tahu saat itu aku telah membuatmu kecewa. Meski begitu kau tetap tak pernah memarahiku. Bahkan ketika seluruh dunia menjauhiku, ibu adalah satu-satunya yang tetap erat memelukku.
Dan sekarang aku hidup dirantau baru aju sadar bagi mana hidup, ku baru menghidupi diriku sendiri itupun biaya masih jadi tanggungan mu, sedangkan kau ibu menghidupi anak - anak mu yang tengah bersekolah. Kau adalah malaikat Ku Ibu karena kau sanggup menerima kelakuan ku yang tidak sewajarnya aku aku berikan atau tampilkan untuk mu.Didikan mu yang dulu sudah tersadar akan kehadiran mu, bahwa kehadiranmu sangat lah berharga bagiku. Dan sekarang aku tidak mau lagi melihat tetesan air mata mu terjatuh karena apapun, Dan aku berniat akan mewujudkan cita cita mu yang tertunda karena menyekolahkan anak anak mu.
IBU I LOVE YOU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar